Fedora 8

Mungkin memang sudah terlambat, sangat terlambat malahan. Tapi memang baru beberapa hari yang lalu saya sempat melakukan instalasi Fedora 8. Padahal DVD nya sudah ada di meja saya sejak bulan November 2007. Hiks. Tapi gak pa-pa lah. Saya tetap ingin membagikan pengalaman menggunakan Fedora 8.

Selain tampilan yang makin manis dan tentu saja kernel baru, rasanya tidak ada perubahan yang sangat relevan dan signifikan (maaf, pinjam istilah Jarwo Kuwat) pada Fedora 8 ini dibandingkan versi terdahulunya.

Anaconda installer seperti biasa memberikan bantuan instalasi yang jelas dan mudah diikuti. Hanya saja, bila pada komputer yang Anda gunakan telah terdapat distribusi Linux yang lain, Anaconda masih tetap saja "ogah" untuk mendeteksinya.

Setelah instalasi selesai dan siap digunakan, seperti biasa ada langkah-langkah konfigurasi awal. Kali ini ada satu langkah konfigurasi yang hilang, yaitu deteksi audio/sound. Ternyata karena Fedora telah menggunakan PulseAudio sebagai pengatur audionya. Apa sih bagusnya PulseAudio? Saya juga belum terlalu merasakannya. Malah perasaan suara audionya jadi agak "sember" gitu. (Maaf, saya belum menemukan padanan dalam Bahasa Indonesia yang tepat untuk "sember". Sumbang barangkali? Gak tepat juga, hehehe).

Oh ya, seperti biasa berbagai codec dan driver multimedia harus diinstall secara manual. Livna masih menjadi tujuan favorit untuk hal ini.

Untuk Office-nya, saya memilih untuk menggunakan OpenOffice.org yang aseli dari OpenOffice.org. Soalnya – berdasarkan pengalaman buruk sejak Fedora 5 – fitur AutoCorrect pada OpenOffice.org bawaan Fedora gak ada Replacement tab nya. Jadi mendingan pake yang aseli saja. Barangkali ada yang udah mencoba OpenOffice.org bawaan Fedora 8? Ada gak Replacement tab nya?

Yach, sementara itu dulu deh. Dah ngantuk nih … hoaaahmmmm.

2 comments

Anonymous said...

mas, fedora 8 nya pake gnome ato dang dut ? gnome khan? hayoo... :P

Oom Yahya said...

Pakae KDE dunks.
Aku khan penggemar berat KDE.

Powered by Blogger.